Rabu, 20 Oktober 2010

DIKLAT GURU AGAMA KHONG HU CU

SURABAYA, 06-13 OKTOBER 2010

PESERTA DIKLAT YANG DIDAMPINGI OLEH PANITIA

MENARA API SUAR


fēng
huǒ
tái
Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Menara Api Suar pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Raja Zhou Gong Wang 周共王 (946 – 934 SM), yaitu menara yang dibangun di puncak bukit atau tempat ketinggian yang jumlahnya sebanyak 28 buah di perbatasan utara dari wilayah kerajaan Zhou. Bila ada musuh menyerang atau menyusup ke perbatasan pada malam hari, api akan dinyalakan sebagai pertanda. Sedangkan bila ada musuh menyerang atau menyusup ke perbatasan pada siang hari digunakan pertanda asap dari kotoran serigala. Penjaga tapal batas bila melihat musuh menyerang segera memberi tanda, sedangkan Menara Api Suar yang terdekat bila menerima tanda sinyal bahaya juga ikut menyalakan api memberi tanda, demikian sambung-menyambung sehingga konsentrasi pasukan di pusat pertahanan Raja Muda dari empat penjuru segera mengerahkan pasukan menghalau musuh.

…… Maka ketika Raja Bun dan Raja Bu memerintah, rakyat menyukai kebaikan, tetapi Raja Yu dan Raja Li memerintah, rakyat menyukai kekejaman (Kitab Meng Zi Jilid VIA Ayat 6). Raja Li yang dimaksud adalah Zhou Li Wang 周历王 Ji Hu 姬胡 Raja ke-10 dari Dinasti Zhou yang bertahta selama 16 tahun (857-842 SM), yang dikenal kejam dan bengis. Selama pemerintahannya, hidup rakyat makin sulit. Raja Zhou Li Wang tidak peduli pada rakyat sama sekali, bahkan mengusai semua sumber air, danau, rawa, dan sungai, melarang rakyat berburu, dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga rakyat jelata pun memberontak menyerang istana raja. Raja Zhou Li Wang pun melarikan diri selama 14 tahun dalam pengasingan (dari tahun 841 – 828 SM). Urusan pemerintahan Negeri Zhou dipegang oleh 2 orang menteri yang setia, yaitu Zhao Gong 召公 dan Zhou Gong 周公, yang akhirnya mengangkat anaknya Zhou Li Wang, yaitu Ji Jing 姬靖 yang naik tahta dengan sebutan Zhou Xuan Wang 周宣王 dan memerintah selama 46 tahun (tahun 827 -782 SM). Setelah beliau mangkat, dilanjutkan oleh putranya yang bernama Ji Gong Nie 姬宫涅 dengan gelar Zhou You Wang 周幽王 yang memerintah 11 tahun  lamanya (tahun 781 -771 SM).

“Orang yang sewenang-wenang kepada rakyat ……. Namanya akan dicap sebagai raja-raja Yu dan Li (yang kejam) ……. (Meng Zi Jilid IVA Ayat 3). Raja Yu yang dimaksud adalah Zhou You Wang, raja ke-12 dari Dinasti Zhou. Seperti halnya kakeknya, Zhou Li Wang, Zhou You Wang adalah raja yang lalim, yang semena-mena, tidak mengurus pemerintahan dan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Tiap hari hanya pergi berburu dan pesta pora. Banyak pejabat bijak dan pandai justru disingkirkan, akibatnya raja hanya ditemani oleh para penjilat yang tahu bagaimana menyenangkannya.
Pada tahun kedua pemerintahan Zhou You Wang terjadi gempa bumi, tanah longsor, dan banjir yang merupakan bencana alam. Menteri Pendidikan, Zheng Bo You 郑伯友, sesunguhnya adalah pamannya, (Zheng Bo Yu bernama Ji You 姬友 adalah anak bungsu dari Zhou Li Wang, atau adik dari Zhou Xian Wang) justru dijauhkan dari kekuasaan. Maka pembesar Bao Shang 褒垧 pun beranikan diri memberikan nasehat berharga demi mengatasi penderitaan rakyat, tetapi justru dirinya dimasukkan ke dalam penjara.

Pada tahun pemerintahan keempat dari Zhou You Wang, anak pembesar Bao Shang yang bernama Hong De 洪德 suatu hari menuju daerah pedesaan untuk menagih uang sewa. Tak sengaja berjumpa dengan seorang gadis belia yang amat cantik, walaupun dengan dandanan dan pakaian yang amat sederhana. Maka timbul pemikiran untuk menebus gadis tersebut, dilatih tata krama dan tarian, serta didandani untuk diserahkan kepada Raja Zhou You Wang untuk menebus ayahnya, Bao Shang, yang telah tiga tahun mendekam di penjara Ibukota Hao Jing 镐京.Gadis tersebut diberi nama Bao Si 褒姒. Saat Raja Zhou You Wang berjumpa dengan Bao Si, mata terbelalak sampai tidak berkedip, terpaku memandang kecantikannya, selanjutnya menjadikannya selir kesayangannya.

Pada tahun pemerintahan ke-9 (tahun 773 SM), Raja Zhou You Wang yang begitu menyukai Selir Bao Si sampai menelantarkan Permaisuri Shen, mengusir Putra Mahkota, dan mengangkat Bao Si sebagai Permaisuri dan Putra Bao Si sebagai putra mahkota. Tentu saja hal tersebut menimbulkan protes dan tentangan dari para pejabat istana, terutama Menteri Shen Hou yang tak lain adalah mertuanya sendiri. Maka Shen Hou 申侯 pun kembali ke negerinya. Walaupun Bao Si telah diangkat sebagai permaisuri, Raja jarang melihatnya tertawa. Raja ingin membuat Bao Si gembira dengan menyajikan berbagai pertunjukan, hiburan, pentas musik, dll. Namun semua itu tidak bisa menjadikan Bao Si tertawa. Ketika Raja bertanya, Bao Si menjawab semua itu hanya biasa saja, bukan apa-apa. Raja pun memberikan maklumat, barang siapa yang dapat membuat Bao Si tertawa, dia akan keluar sebagai pemenang sayembara dengan hadiah ribuan tael emas. Benar juga, ada pejabat penjilat yang mengusulkan kapada Raja agar menyalakan api di Menara Api Suar di lereng Gunung Li Shan 骊山. Hal ini sempat dicegah oleh Paman Raja, Zheng Bao You 郑伯友, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Beliau mengatakan bahwa Menara Api Suar adalah urusan yang sakral menyangkut persatuan kesepakatan, kepercayaan antara para Raja muda guna menjaga keselamatan tanah air, bukan barang mainan, tetapi Raja mengabaikan nasehat yang berharga, dan justru mengajak Bao Si berkunjung ke lereng Gunung Li Shan. Benar saja, ketika malam hari tiba, api di Menara Api Suar dinyalakan, sambung-menyambung, suara gendang bertalu-talu, suara tambur sahut-menyahut, dari jauh datanglah pasukan yang dipimpin oleh Para Raja Muda datang berduyun-duyun di bawah sinar obor dan suasana gegap gempita, bagaikan di medan perang, hanya saja tiada pertempuran yang terjadi. Maka Bao Si pun  tertawa. Harga tertawa yang teramat mahal (sampai kelak harus kehilangan nyawa). Para Raja Muda dan pasukan yang datang dari empat penjuru tercengang kaget karena tidak menjumpai musuh, melainkan hanya Raja dan Bao Si tampak tertawa, mungkin menertawakan kebodohan mereka. Mereka pun pulang dengan kekecewaan yang amat mendalam.

Raja Zhou You Wang yang lalim juga mudah termakan oleh hasutan para penjilat yang takut akan kekuatan Shen Hou, salah seorang Raja Muda yang juga adalah Mertua Raja (ayah dari Permaisuri Shen). Maka tersebarlah rumor bahwa Shen Hou akan berontak merebut kekuasaan untuk mengangkat mantan putra mahkota (cucunya) menjadi Raja. Maka Raja Zhou You Wang pun menyiapkan pasukan untuk menggempur Negeri Shen .

Berita penyerangan ke Negeri Shen disampaikan oleh para rakyat yang bersimpati kepada Shen Hou, maka Shen Hou pun kaget. Kami ini hanya negeri kecil, mana mungkin bisa melawan pasukan negeri pusat. Oleh para penasehat dan sahabat dekat disarankan agar meminjam tentara atau minta bantuan kepada negeri tetangga, yaitu Suku Quan Rong 犬戎. Oleh Kepala Suku Quan Rong, yang juga Negeri Tetangga Shen, dikirimkan 15.000 pasukan, dibantu oleh rakyat Negeri Zhou, maka pasukan Negeri Shen menjadi begitu kuat. Sepanjang jalan lancar sampai berhasil mengepung Raja yang terkurung di Ibukota Hao Jing. Raja pun menjadi panik dan menyalakan api di Menara Api Suar, akan tetapi pasukan Raja Muda tidak ada yang datang menolong, karena mereka tahu bahwa Raja tidak dapat dipercaya. Jangan-jangan ini ulah permainan lagi, maka Raja Zhou You Wang pun terbunuh. Demikian pula Bao Si, putra mahkota, dan semua penjilat juga ikut dihabiskan, karena rakyat telah muak dengan tingkah laku mereka.

Dan rakyat pun mengangkat mantan putra mahkota, Ji Yi Jin 姬宜臼 naik tahta dengan gelar Zhou Ping Wang 周平王 (tahun 770 – 720 SM). Karena keadaan Ibukota Hao Jing telah hancur, maka dipindahlah ibukota ke timur yaitu Kota Luo Yang 洛阳. Dalam sejarah tercatat Raja Zhou Ping Wang, Raja ke-13 Dinasti Zhou, pindahkan ibukota ke timur. Sejak itu dikenal istilah Dong Zhou 東周 atau Dinasti Zhou Timur.

Pemberontakan Yang Huo

yang
huo
pan
luan
Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Nabi Khongcu bersabda: Pemerintahan Negeri Lo sudah lima generasi lepas dari tangan Raja Muda. Kekuasaan ketiga keluarga besar itu kini sudah empat generasi jatuh ke tangan pembantunya, maka kekuasaan anak-cucunya sudah sangat lemah (Sabda Suci XVI ayat 3)
Yang Huo 阳貨 adalah pembantu utama, atau kepala urusan rumah tangga dari Pembesar Ji Sun , akan tetapi memiliki ilmu silat yang tangguh, ambisi yang besar, serta pengaruh yang kuat terhadap Keluarga Besar Ji Sun. Guna mencapai maksud tujuan ambil alih kekuasaan Negeri Lo, maka melancarkan banyak tipu muslihat, dan merekrut tenaga-tenaga ahli termasuk pula upaya merekrut Nabi Khongcu.

Ketika Yang Huo ingin menemui Khongcu, karena takut melanggar kesusilaan, maka menggunakan kesusilaan cara seorang Pembesar memberi antaran kepada seorang siswa, yaitu bila tidak dapat menerimanya sendiri barang antaran itu di rumah, orang itu harus datang sendiri ke rumah yang memberi untuk mengucapkan terima kasih. Yang Huo menyelidiki saat Khongcu tidak di rumah, lalu mengantarinya seekor babi panggang. Khongcu kemudian menyelidiki pula saat-saat Yang Huo tidak ada di rumah, lalu pergi mengucapkan terima kasih (Kitab Mengzi Jilid IIIB ayat 7).

Termasuk pula menjalin kerjasama dengan pembantu lainnya, yaitu Gong Sun Bu Niu 不扭 yang berkuasa di daerah Bi (Baca Sabda Suci Jilid XVII ayat 5).

Tidak segan-segan mengumbar harta untuk berebut simpati dan pengaruh kalangan luas, terkenal dengan semboyan, yang mengejar kekayaan tidak berperi cinta kasih, yang berperi cinta kasih tidak beroleh kekayaan (Kitab Meng Zi Jilid IIIA ayat3)

Yang Huo ingin bertemu dengan Khongcu, tetapi Khongcu tidak mau menjumpainya. Ia lalu mengirim seekor babi panggang ketika Beliau tidak berada di rumah. Khongcu pun mencari saat Yang Huo tidak berada di rumah datang untuk mengucapkan terima kasih, tetapi mereka berjumpa di tengah jalan. Yang Huo berkata kepada Khongcu, “Kemarilah, aku ingin berbicara dengan-Mu. Kalau seseorang menyimpan mustikanya yang berharga dan membiarkan negerinya berantakan, dapatkah ia dinamai seorang yang berperi cinta kasih?“Tidak!” “Kalau ada seseorang yang mau memangku jabatan, tetapi selalu salah mencari waktu yang tepat, dapatkah ia dinamai seorang yang bijaksana?“Tidak!” Ingatlah, hari dan bulan terus berlalu, umur pun tidak mau menanti!” (Sabda Suci Jilid XVII ayat 1)

Nabi Khongcu dapat mengetahui jalan pikiran Yang Huo dan mencium gelagat tidak baik, maka beliau berpesan kepada muridnya, Meng Sun Wu Ji 无忌,Yang Huo pasti akan berontak. Pemberontakan dimulai dari Keluarga Besar Ji . Sebaiknya kita membuat persiapan dengan membangun markas di luar pintu selatan.” Dipilihlah 300 oarng sebagai pekerja harian mengurus peternakan. Sesungguhnya berlatih tiap hari guna bertindak selaku pengawal. Sedangkan Jendral Gong Lian Yang selaku pimpinan Wilayah Cheng   agar persiapkan pasukan dengan status siaga satu.

Saat pemerintahan Raja Zhou Jing Wang 周敬王 tahun ke-19 (tahun 501 SM), Yang Hou telah mempersiapkan Skenario Perebutan Kekuasaan, yaitu saat Upacara Musim Gugur (bulan ke-VIII). Dalam upacara besar yang dipimpin oleh Raja Muda Lu Ding Gong 定公 (509 – 495 SM), Yang Hou datang dengan pasukan lengkap, menjemput Pembesar Ji Sun Si yang naik kereta dikelilingi oleh para Pasukan Yang Hou. Masih beruntung kereta Pembesar Ji Sun Si disaisi oleh Lin Chu 林楚, orang kepercayaan Ji Sun Si. Yang Hou menunggang kuda di depan rombongan. Adiknya, Yang Yue 阳越, mengawasi dari belakang. Pembesar Ji Sun Si berbisik kepada Lin Chu, minta agar mencari perlindungan kepada Keluarg Besar Meng . Maka Lin Chu pun mencari kesempatan ketika rombongan tiba di pusat kota. Tiba-tiba kereta dibelokkan ke kanan, ke arah selatan, menuju markas Keluarga Besar Meng Sun . Yang Yue yang memergoki dari belakang berteriak, “Berhenti!Tetapi kereta tetap saja meluncur dengan cepat. Yang Yue coba untuk memanah, tetapi meleset. Saat melecuti kuda, karena gugup, justru pecut terjatuh. Yang Yue memungut pecut dan terus mengejar. Ternyata kereta telah masuk ke markas pertahanan Keluarga Besar Meng Sun. Saat pasukan yang dipimpin Yang Yue coba menyerbu, ternyata mereka dihadang oleh 300 orang pengawal yang secara serentak melepaskan ratusan anak panah, bahkan Yang Yue sendiri tewas oleh beberapa anak panah.

Yang Huo begitu sampai pintu gerbang timur, baru menyadari bahwa ternyata ia tidak diikuti oleh kereta Pembesar Ji Sun Si dan adiknya, Yang Yue. Ia pun berbalik arah menyusuri jalan yang telah dilaluinya, sambil bertanya kepada penduduk apakah mereka nampak kereta Perdana Menteri Ji Sun Si. Oleh penduduk diberitahu bahwa kereta telah menuju pintu gerbang selatan, maka Yang Huo pun menuju pintu gerbang selatan dan menjumpai sisa Pasukan Yang Yue yang lari dengan banyak yang terluka. Maka Yang Huo pun segera ke istana, menculik Lu Ding Gong, dan menggiringnya keluar istana, beserta segenap pengawalnya. Dalam perjalanan bertemu rombongan Pembesar Shu Sun Zhou Chou 洲仇, yang terpaksa juga ikut Yang Hou, karena dalam rombongan terdapat Raja Muda Lu Ding Gong.

Untuk menyerang Markas Meng Sun Wu Ji di arah pintu gerbang selatan, Yang Huo menerapkan taktik yang jitu untuk menghadapi pasukan panah. Ia segera memerintahkan membakar markas pertahanan Meng Sun Wu Ji. Untunglah di saat kritis muncul pertolongan dari pasukan yang telah dipersiapkan atas saran Nabi Kong Zi. Pasukan tersebut dipimpin oleh Jendral Gong Lian Yang yang berhasil menerobos blokade Pasukan Yang Huo. Yang Huo pun terperanjat dan sangat marah, dengan semangat berkobar-kobar menyongsong Jendral Gong Lian Yang. Mereka terlibat dalam pertempuran yang cukup lama. Pasukan Yang Huo pun serentak maju. Kesempatan atau peluang karena penjagaan longgar, dimanfaatkan oleh Shu Sun Zhou Chou, sambil berseru, “Yang Huo telah kalah! Kita bebas!” Ia pun segera mengajak pengikutnya mengawal Lu Ding Gong menuju ke arah barat, menjauhi medan pertempuran. Hal tersebut dilihat oleh Yang Huo dari kejauhan. Rasa amarah memuncak tak terkendali, bersamaan dengan keluarnya 300 orang pasukan dari Markas Meng Sun Wu Ji. Yang Huo dan para pengikutnya jadi panik dan kocar-kacir, sehingga terpaksa melarikan diri ke Daerah Yang Guan 阳关, suatu daerah dekat perbatasan dengan Negeri Qi .

Ketiga Keluarga Besar Negeri Lu menyatukan kekuatan, menyerbu ke Yang Guan. Yang Hou pun terpaksa melarikan diri ke Negeri Qi, mohon suaka, disertai menyerahkan segala harta kekayaan yang dimilikinya, mohon bantuan kepada Raja Muda Negeri Qi, yaitu Qi Jing Gong 景公, agar berkenan membantunya membalas dendam dan mencabut Wilayah Negeri Lu. Akan tetapi, Qi Jing Gong dinasehati oleh Pembesar Bao Guo ,yang juga menyatakan bahwa Negeri Lu telah menjalankan instruksi Nabi Kong Zi, yang merupakan utusan Tuhan mewartakan kebajikan, dan mengembangkan watak sejati, mengembalikan segala sesuatu sesuai Jalan Suci, tidak mungkin menang melawan Negeri Lu yang dilindungi Tuhan, maka Qi Jing Gong pun mengurung Yang Hou. Akan tetapi dengan siasat yang licik, Yang Hou berhasil meloloskan diri setelah para penjaga dibuat mabuk oleh arak dan wanita. Yang Hou pun melarikan diri ke Negeri Song .

Oleh Raja Muda Negeri Song, ia diberi wilayah kekuasaan di Daerah Kuang . Tetapi karena Yang Huo semena-mena, dan bersifat kejam dan bengis, sehingga menimbulkan kemarahan orang-orang Wilayah Kuang, dan mengadakan perlawanan. Yang Huo pun melarikan diri ke Negeri Jin , menjadi pegawai rendahan.

---    s e l e s a i    ---