Selasa, 16 November 2010

KESUSILAAN (LI) MENURUT PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU


OLEH : CS. NUSAN CANDRA

Kesusilaan (Li) merupakan kesadaran terhadap keberadaan dan kepentingan orang lain dan perlu dimiliki oleh setiap individu manusia. Maka jika ingin melakukan sesuatu perbuatan apapun terlebih dahulu mempertimbangkan dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Apabila setiap individu dalam setiap perbuatan hanya memperhatikan kepentingannya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain maka akan menggangu ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan aturan sopan santun dan bagaimana seharusnya segala sesuatu di lakukan. Hal ini untuk mencegah adanya perselisihan dalam kepentingan dari setiap orang.
Dalam ajaran Agama Khonghucu aturan sopan santun itu tersimpulkan istilah Li. Di dalam Li terkandung makna tata krama dan sopan santun. Dengan demikian Li dalam kehidupan masyarakat sangat penting dalam mencapai keselarasan.
Li atau sopan santun sesungguhnya meliputi bidang yang luas namun intisari dari pandangan Agama Khonghucu dapat diketahui dalam ajarannya. Dari perbaikan nama-nama, seorang harus bersikap dan berbuat sesuai dengan nama yang diembannya.
Manusia harus melatih diri untuk bersikap dan bertindak secara tepat sehingga akan mencapai keselarasan dan ketertiban dari masyarakat. Maka Nabi Kong Zi mengajarkan kita bersifat tengah tepat dalam Lun Gi ; XII/II hal 228 ; XII 3 hal 38.
Li juga dapat kita perhatikan dengan konsep  5 hubungan sosial menurut Ajaran Agama Khonghucu yang bersifat Wu Lun. Hubungan sosial yang merupakan unsur penting akan kehidupan sosial yaitu hubungan antara Raja dan Mentri, ayah dan anak, kakak dan adik, suami dan istri dan kawan dengan sahabat. Kelima hubungan sosial ini hendaknya selalu didasarkan pada Jen. Dengan selalu mengindahkan nilai-nilai Li.
Nilai ketiga dari lima hubungan ini merupakan hal penting hubungan keluarga dalam pandangan ajaran Agama Khonghucu. Dalam keluarga penghormatan anak kepada orang tuanya memegang peran kuncinya. Oleh karena itu perbaikan dalam hubungan sosisal di landasi Li amat penting dengan memasukan kebudayaan.
Kelima hubungan sosial merupakan penjabaran dari ajaran tentang Bakti. Baktinya anak terhadap orang tuanya yang sering di gambarkan sebagus solidaritas sosial dan saling ketergantungan antara anak dengan orang tua.
Pada saat seorang lanjut usia maka yang dibutuhkan adalah perhatian dari anaknya. Begitu pula sebaliknya saat kanak-kanak seorang anak sangat memerlukan bimbingan dari orang tuanya.
Akhirnya dalam kesusilaan menurut ajaran Agama Khonghucu merupakan bagian dari Li terdapat penghormatan terhadap Usia. Usia memberi nilai, martabat dan keutamaan kepada semua hal.
Sebagai akhibatnya penghormatan mengarah ke atas terhadap yang telah maju dan berdiri didepan.
Tiga dari lima hubungan sosial menentukan bahwa bagian besar penghormatannya mengalir dari yang muda kepada yang tua.
Maka dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa pelaksanaannya Li dalam kehidupan sehari-hari akan dapat mewujudkan adanya ketertiban, keteraturan dan keseimbangan selalu berlandaskan kepada Li.
===000===