Rabu, 20 Oktober 2010

Pemberontakan Yang Huo

yang
huo
pan
luan
Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Nabi Khongcu bersabda: Pemerintahan Negeri Lo sudah lima generasi lepas dari tangan Raja Muda. Kekuasaan ketiga keluarga besar itu kini sudah empat generasi jatuh ke tangan pembantunya, maka kekuasaan anak-cucunya sudah sangat lemah (Sabda Suci XVI ayat 3)
Yang Huo 阳貨 adalah pembantu utama, atau kepala urusan rumah tangga dari Pembesar Ji Sun , akan tetapi memiliki ilmu silat yang tangguh, ambisi yang besar, serta pengaruh yang kuat terhadap Keluarga Besar Ji Sun. Guna mencapai maksud tujuan ambil alih kekuasaan Negeri Lo, maka melancarkan banyak tipu muslihat, dan merekrut tenaga-tenaga ahli termasuk pula upaya merekrut Nabi Khongcu.

Ketika Yang Huo ingin menemui Khongcu, karena takut melanggar kesusilaan, maka menggunakan kesusilaan cara seorang Pembesar memberi antaran kepada seorang siswa, yaitu bila tidak dapat menerimanya sendiri barang antaran itu di rumah, orang itu harus datang sendiri ke rumah yang memberi untuk mengucapkan terima kasih. Yang Huo menyelidiki saat Khongcu tidak di rumah, lalu mengantarinya seekor babi panggang. Khongcu kemudian menyelidiki pula saat-saat Yang Huo tidak ada di rumah, lalu pergi mengucapkan terima kasih (Kitab Mengzi Jilid IIIB ayat 7).

Termasuk pula menjalin kerjasama dengan pembantu lainnya, yaitu Gong Sun Bu Niu 不扭 yang berkuasa di daerah Bi (Baca Sabda Suci Jilid XVII ayat 5).

Tidak segan-segan mengumbar harta untuk berebut simpati dan pengaruh kalangan luas, terkenal dengan semboyan, yang mengejar kekayaan tidak berperi cinta kasih, yang berperi cinta kasih tidak beroleh kekayaan (Kitab Meng Zi Jilid IIIA ayat3)

Yang Huo ingin bertemu dengan Khongcu, tetapi Khongcu tidak mau menjumpainya. Ia lalu mengirim seekor babi panggang ketika Beliau tidak berada di rumah. Khongcu pun mencari saat Yang Huo tidak berada di rumah datang untuk mengucapkan terima kasih, tetapi mereka berjumpa di tengah jalan. Yang Huo berkata kepada Khongcu, “Kemarilah, aku ingin berbicara dengan-Mu. Kalau seseorang menyimpan mustikanya yang berharga dan membiarkan negerinya berantakan, dapatkah ia dinamai seorang yang berperi cinta kasih?“Tidak!” “Kalau ada seseorang yang mau memangku jabatan, tetapi selalu salah mencari waktu yang tepat, dapatkah ia dinamai seorang yang bijaksana?“Tidak!” Ingatlah, hari dan bulan terus berlalu, umur pun tidak mau menanti!” (Sabda Suci Jilid XVII ayat 1)

Nabi Khongcu dapat mengetahui jalan pikiran Yang Huo dan mencium gelagat tidak baik, maka beliau berpesan kepada muridnya, Meng Sun Wu Ji 无忌,Yang Huo pasti akan berontak. Pemberontakan dimulai dari Keluarga Besar Ji . Sebaiknya kita membuat persiapan dengan membangun markas di luar pintu selatan.” Dipilihlah 300 oarng sebagai pekerja harian mengurus peternakan. Sesungguhnya berlatih tiap hari guna bertindak selaku pengawal. Sedangkan Jendral Gong Lian Yang selaku pimpinan Wilayah Cheng   agar persiapkan pasukan dengan status siaga satu.

Saat pemerintahan Raja Zhou Jing Wang 周敬王 tahun ke-19 (tahun 501 SM), Yang Hou telah mempersiapkan Skenario Perebutan Kekuasaan, yaitu saat Upacara Musim Gugur (bulan ke-VIII). Dalam upacara besar yang dipimpin oleh Raja Muda Lu Ding Gong 定公 (509 – 495 SM), Yang Hou datang dengan pasukan lengkap, menjemput Pembesar Ji Sun Si yang naik kereta dikelilingi oleh para Pasukan Yang Hou. Masih beruntung kereta Pembesar Ji Sun Si disaisi oleh Lin Chu 林楚, orang kepercayaan Ji Sun Si. Yang Hou menunggang kuda di depan rombongan. Adiknya, Yang Yue 阳越, mengawasi dari belakang. Pembesar Ji Sun Si berbisik kepada Lin Chu, minta agar mencari perlindungan kepada Keluarg Besar Meng . Maka Lin Chu pun mencari kesempatan ketika rombongan tiba di pusat kota. Tiba-tiba kereta dibelokkan ke kanan, ke arah selatan, menuju markas Keluarga Besar Meng Sun . Yang Yue yang memergoki dari belakang berteriak, “Berhenti!Tetapi kereta tetap saja meluncur dengan cepat. Yang Yue coba untuk memanah, tetapi meleset. Saat melecuti kuda, karena gugup, justru pecut terjatuh. Yang Yue memungut pecut dan terus mengejar. Ternyata kereta telah masuk ke markas pertahanan Keluarga Besar Meng Sun. Saat pasukan yang dipimpin Yang Yue coba menyerbu, ternyata mereka dihadang oleh 300 orang pengawal yang secara serentak melepaskan ratusan anak panah, bahkan Yang Yue sendiri tewas oleh beberapa anak panah.

Yang Huo begitu sampai pintu gerbang timur, baru menyadari bahwa ternyata ia tidak diikuti oleh kereta Pembesar Ji Sun Si dan adiknya, Yang Yue. Ia pun berbalik arah menyusuri jalan yang telah dilaluinya, sambil bertanya kepada penduduk apakah mereka nampak kereta Perdana Menteri Ji Sun Si. Oleh penduduk diberitahu bahwa kereta telah menuju pintu gerbang selatan, maka Yang Huo pun menuju pintu gerbang selatan dan menjumpai sisa Pasukan Yang Yue yang lari dengan banyak yang terluka. Maka Yang Huo pun segera ke istana, menculik Lu Ding Gong, dan menggiringnya keluar istana, beserta segenap pengawalnya. Dalam perjalanan bertemu rombongan Pembesar Shu Sun Zhou Chou 洲仇, yang terpaksa juga ikut Yang Hou, karena dalam rombongan terdapat Raja Muda Lu Ding Gong.

Untuk menyerang Markas Meng Sun Wu Ji di arah pintu gerbang selatan, Yang Huo menerapkan taktik yang jitu untuk menghadapi pasukan panah. Ia segera memerintahkan membakar markas pertahanan Meng Sun Wu Ji. Untunglah di saat kritis muncul pertolongan dari pasukan yang telah dipersiapkan atas saran Nabi Kong Zi. Pasukan tersebut dipimpin oleh Jendral Gong Lian Yang yang berhasil menerobos blokade Pasukan Yang Huo. Yang Huo pun terperanjat dan sangat marah, dengan semangat berkobar-kobar menyongsong Jendral Gong Lian Yang. Mereka terlibat dalam pertempuran yang cukup lama. Pasukan Yang Huo pun serentak maju. Kesempatan atau peluang karena penjagaan longgar, dimanfaatkan oleh Shu Sun Zhou Chou, sambil berseru, “Yang Huo telah kalah! Kita bebas!” Ia pun segera mengajak pengikutnya mengawal Lu Ding Gong menuju ke arah barat, menjauhi medan pertempuran. Hal tersebut dilihat oleh Yang Huo dari kejauhan. Rasa amarah memuncak tak terkendali, bersamaan dengan keluarnya 300 orang pasukan dari Markas Meng Sun Wu Ji. Yang Huo dan para pengikutnya jadi panik dan kocar-kacir, sehingga terpaksa melarikan diri ke Daerah Yang Guan 阳关, suatu daerah dekat perbatasan dengan Negeri Qi .

Ketiga Keluarga Besar Negeri Lu menyatukan kekuatan, menyerbu ke Yang Guan. Yang Hou pun terpaksa melarikan diri ke Negeri Qi, mohon suaka, disertai menyerahkan segala harta kekayaan yang dimilikinya, mohon bantuan kepada Raja Muda Negeri Qi, yaitu Qi Jing Gong 景公, agar berkenan membantunya membalas dendam dan mencabut Wilayah Negeri Lu. Akan tetapi, Qi Jing Gong dinasehati oleh Pembesar Bao Guo ,yang juga menyatakan bahwa Negeri Lu telah menjalankan instruksi Nabi Kong Zi, yang merupakan utusan Tuhan mewartakan kebajikan, dan mengembangkan watak sejati, mengembalikan segala sesuatu sesuai Jalan Suci, tidak mungkin menang melawan Negeri Lu yang dilindungi Tuhan, maka Qi Jing Gong pun mengurung Yang Hou. Akan tetapi dengan siasat yang licik, Yang Hou berhasil meloloskan diri setelah para penjaga dibuat mabuk oleh arak dan wanita. Yang Hou pun melarikan diri ke Negeri Song .

Oleh Raja Muda Negeri Song, ia diberi wilayah kekuasaan di Daerah Kuang . Tetapi karena Yang Huo semena-mena, dan bersifat kejam dan bengis, sehingga menimbulkan kemarahan orang-orang Wilayah Kuang, dan mengadakan perlawanan. Yang Huo pun melarikan diri ke Negeri Jin , menjadi pegawai rendahan.

---    s e l e s a i    ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar