Selasa, 11 Januari 2011

MAHA BESAR TUHAN


Mimbar Agama Khonghucu
Delapan Pengakuan Iman Umat Khonghucu diawali dengan Cheng Xin Huang Tian (Sepenuh iman percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa). Bagaimana iman dan penghayatan Umat Khonghucu terhadap Tian, Tuhan Yang Maha Esa? Kitab Suci Agama Khonghucu memberikan penjelasan Tian atau Shang Di (Sebutan hormat bagi Tuhan) adalah Tuhan Yang Maha Besar, menjadi sumber tempat berasal dan tujuan tempat berpulang bagi semua yang hidup. Tian adalah Maha Besar, Maha Mengetahui, Maha Mencintai segenap ciptaan-Nya, sesuai dengan firman, yang meridhoi kebajikan, dan menghukum kejahatan. Sebutan Tian/Huang Tian adalah sebutan mulia bagi Tuhan Yang Maha Esa, jadi Tian jangan sekedar diterjemahkan dengan kata “langit”. Memang dalam aksara kanji tulisan Tian dalam arti umum dapat pula berarti langit.
 Bagaimana Umat Agama Khonghucu meyakini bahwa Tian itu Maha Besar dan Maha Kuasa? Dalam Kitab Suci Agama Khonghucu baik Si Shu (Empat Kitab Pokok) maupun Wu Jing (Lima Kitab Dasar) banyak mengungkapkan Sabda Nabi, wahyu yang diterima, serta berbagai kejadian luar biasa yang dialami oleh para nabi purba sebagai peletak dasar kepercayaan bagi Umat Khonghucu bahwa Tian Maha Besar dan Maha Kuasa. Semua tulisan yang mengulas kejadian-kejadian lampau adalah saksi-saksi terbaik, yang tulus, dan dapat dipercaya.
Kitab Ajaran Besar bab utama tertulis “Tiap benda memiliki ujung dan pangkal, tiap perkara memiliki awal dan akhir”. Demikian pula alam semesta dengan segenap mahluk dan isinya jelas dan pasti ada yang menjadi awal dan akhir, menjadi mula sebab dan berakhirnya sesuatu.
Dalam kitab Yi Jing I Sabda I tersurat: “Maha Besar Tian, Khalik yang Maha Sempurna, berlaksa benda bermula daripada-Nya”. Semuanya kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa, juga tiap manusia dikaruniai watak sejati yang merupakan manifestasi atau perwujudan firman tuhan atas hidupnya, yang menjadikan manusia memiliki tanggung jawab dan kemampuan mengenal dan mengerti Tian dan melaksanakan segala tugas, tanggung jawab sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Bagaimana melakukan penghormatan dan persujudan kepada Tian? Setiap Kelenteng (Tempat pemujaan arwah suci) pasti terdapat sebuah Xiang Lu (Tungku dupa) yang besar, terdapat di bagian paling luar, ditempatkan agak tinggi, tempat menancapkan dupa setelah sembahyang kepada Tian. Demikian pula dalam setiap rumah Umat Agama Khonghucu, di bagian depan/pintu depan juga terdapat tungku dupa yang tentu saja dalam bentuk yang sederhana. Jadi segenap Umat Agama Khonghucu sebelum melakukan penghormatan ke hadapan leluhur, ataupun para arwah suci wajib melakukan penghormatan kepada Tian. Bila menggunakan sarana dupa maka dupa dapat ditancapkan pada tungku dupa yang memang telah tersedia guna penghormatan kepada Tian.
Empat syarat pokok untuk melakukan sujud kehadapan Tian, hendaknya di dalam bathin harus disertai Cheng (Beriman, tulus, dan penuh dengan kesungguhan), Xin (Percaya penuh keyakinan), Zhong (Satya, penuh semangat bakti), dan Jin (Rasa sujud, hormat yang sungguh-sungguh).
Saat terbaik melakukan persujudan ialah saat Zi Shi (antara jam 23.00 s/d jam 01.00) setiap hari. Mengapa ditentukan jam tersebut? Karena menurut sistim perhitungan waktu bagi Umat Khonghucu, tiap hari terbagi atas dua belas patokan waktu. Saat Zi Shi adalah tahap pertama dimulainya hari, perlulah segala sesuatu diawali dengan doa mohon restu dan bimbingan Tian. Demikian pula setiap bulan baru dan bulan purnama juga dilakukan persujudan ke hadirat Tian.
Sedangkan saat untuk melakukan sembahyang besar kepada Tian ialah saat Hari Dong Zhi, malam menjelang Tahun Baru Kongzi Li/Yin Li, dan terutama tanggal 8 malam menjelang tanggal 9 bulan Zheng Yue (Bulan pertama Yin Li) yang dinamai Sembahyang Besar Jing Tian Gong (Tian Gong adalah sebutan hormat bagi Tian/Tuhan, sedangkan Jing berarti rasa sujud, hormat yang sungguh-sungguh). Sembahyang besar tersebut lazim dikenal dengan istilah Sembahyang Tuhan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar