Mimbar Agama Khonghucu
Umat Agama Khonghucu saat menyampaikan salam, ataupun hormat dengan sikap Bai (tangan dikepal di dada) sambil mengucapkan kata-kata Wei De Dong Tian (Hanya kebajikan Tuhan berkenan). Sedangkan pihak penerima salam/hormat membalas juga dengan sikap Bai disertai kata-kata Xian You Yi De (Sungguh miliki yang satu itu kebajikan).
Sikap Bai yaitu sikap tangan kanan dikepal dan ditutup oleh telapak tangan kiri, kedua ibu jari dipertemukan, yang mana mengandung makna manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan perantara ayah dan ibu, dan manusia wajib menjalankan delapan kebajikan, yaitu Xiao (berbakti), Ti (rendah hati), Zhong (satya), Xin (dapat dipercaya), Li (susila), Yi (junjung kebenaran), Lian (suci hati), dan Chi (tahu malu).
Sikap Bai terbagi atas empat tingkatan, yaitu:
1. Gong Shou, yaitu genggaman tangan di dada/ulu hati, digerakkan sedikit. Sikap ini dipergunakan untuk membalas salam/hormat dari yang lebih muda usianya.
2. Bai, yaitu genggaman tangan dari ulu hati diangkat naik sampai daerah antara mulut dan hidung. Sikap tersebut untuk memberi salam ataupun membalas hormat kepada yang sebaya ataupun kedudukan setingkat.
3. Yi, yaitu genggaman tangan mula-mula diletakkan di bawah pusar lalu diangkat naik sampai daerah antara kedua mata. Sikap tersebut untuk memberi salam atau hormat kepada yang lebih tua ataupun kedudukan lebih tinggi.
4. Ding Li, yaitu genggaman tangan mula-mula diletakkan di bawah pusar lalu diangkat sampai ubun-ubun atau di atas kepala. Sikap tersebut khusus untuk upacara sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa, Nabi, ataupun para Arwah Suci.
Sikap Bai adalah cara menyampaikan hormat atau memberi salam yang penuh dengan makna ketulusan, yang mana jauh lebih mendalam daripada sekedar menganggukkan kepala. Untuk sesama cukup dilakukan satu kali, yang mana mencakup pengertian Yi Xin Cheng Jing (Sepenuh iman menaikkan hormat). Bila dilakukan dua kali atau empat kali berturut-turut mengandung pengertian terjalinnya hubungan lahiriah atau rohaniah, antara dunia yang fana dan alam baka. Ini dilakukan saat menyampaikan penghormatan ke hadapan jenazah atau leluhur. Sedangkan Ding Li dilakukan sebanyak tiga kali.
Kata-kata Wei De Dong Tian (Hanya kebajikan Tuhan berkenan) yang diucapkan mengandung makna ketulusan yang mendalam. Berasal dari Jaman Raja Yu Shun (tahun 2255 – 2205 SM). Berasal dari saat kejadian Yu Agung sebelum naik tahta sebagai raja, ketika masih menjabat sebagai menteri dari Raja Yu Shun, mengemban tugas untuk menaklukkan Suku Miao, maka Yu Agung pun mengumpulkan para pangeran dan pembesar kerajaan dan membuat maklumat di hadapan seluruh bala tentara, “Hadirin semua, dengarlah baik-baik perintahku. Sungguh bodoh pemimpin orang-orang Miao itu, jahil, sesat, tidak ada rasa hormat, keji kepada orang lain, sombong, menganggap diri sendiri paling pandai, melanggar jalan suci, dan merusak kebajikan. Para Susilawan tersingkir ke hutan dan hanya orang-orang rendah budi menduduki jabatan. Rakyatnya menyingkir dan tidak terlindungi. Tuhan Yang Maha Esa menurunkan bencana atasnya. Atas hal inilah aku mengumpulkan para kesatria, guna melaksanakan perintah Baginda menghukum kejahatan. Majulah dengan hati dan kekuatan yang bersatu, maka kita capai kemenangan”. Ketika itu datanglah Nabi Yi membantu dan berkata, “Hanya kebajikan Tuhan berkenan (Wei De Dong Tian). Tiada jarak jauh yang tidak terjangkau. Kesombongan mengundang rugi dan kerendahan hati menerima berkah. Demikianlah senantiasa jalan suci Tuhan” (Kitab Hikayat Jilid II Bagian II ayat 21).
Kata-kata Xian You Yi De (Sungguh miliki yang satu itu kebajikan) berasal dari Nabi Yi Yin yang merupakan wali dan pembimbing Raja Tai Jia (tahun 1753 – 1720 SM) dari Dinasti Shang (1766 – 1122 SM). Nabi Yi Yin telah mengembalikan pemerintahan kapada yang berdaulat, yaitu Raja Tai Jia dan melapor untuk pulang ke kampung halaman, lalu menyampaikan nasehat tentang kebajikan. Sabdanya, “Sungguh sukar untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Firman-Nya tidak dikaruniakan selamanya. Itu akan lestari bila di dalam kebajikan sehingga terlindung kedudukan itu. Sungguh miliki yang satu itu kebajikan (Xian You Yi De)” (Kitab Hikayat Bagian IV Jilid VI ayat 1 dan 2).
Kata-kata bertuah tersebut hingga kini menjadi salam bagi Umat Khonghucu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar