Selasa, 11 Januari 2011

YA SHENG MENG ZI


Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Dalam Kitab Trikata (SAN ZI JING), yaitu kitab tuntunan dalam pendidikan sejak jaman Dinasti SONG yang ditulis oleh WANG BO HOU (1127 – 1279), salah seorang pengikut ZHU XI, tokoh besar gerakan DAO XUE JIA (Neo Confusianisme), bagian pertama tertulis:

XI MENG MU, ZE LIN CHU
(Jaman dahulu Ibu MENG, memilih tempat tinggal)
ZI BU XUE, DUAN JI ZHU
(Anak tidak belajar, memutuskan benang tenunan)

Menunjukkan perhatian dan pengharapan besar yang dicurahkan seorang ibu dalam mendidik anaknya, MENG ZI, yang baru berusia 3 tahun telah ditinggal mati oleh ayahnya, maka tugas mendidik anak sepenuhnya diemban oleh ibunya.

MENG ZI adalah orang Negeri ZHOU lahir pada tahun 372 SM atau di saat Kaisar ZHOU LIE WANG memerintah tahun ke-empat bulan 4 tanggal 2. Saat usia muda MENG ZI telah ditinggal mati oleh ayahnya, sehingga MENG ZI dirawat dan dibesarkan oleh ibunya. Perihal Ibu MENG ZI mendidik anaknya telah menjadi legenda cerita rakyat di kalangan etnis Tionghoa. Dikatakan semula rumah mereka di lereng gunung dekat kuburan, sehingga MENG ZI kecil sering bermain menirukan orang berkabung dan bertingkah laku seperti orang mengalami peristiwa kematian. Oleh ibunya hal tersebut dianggap kurang baik, maka merekapun pindah rumah ke suatu tempat dekat pasar, dan bertetangga dengan seorang tukang jagal. MENG ZI kecil pun seringkali meniru tingkah laku tukang jagal dan jual daging, sehingga ibunya berpikir akan mengganggu masa depan anaknya, maka merekapun berpindah tempat tinggal. Kali ini Ibu MENG ZI memilih tempat dekat sekolahan. Sejak itu MENG ZI bergaul dengan anak-anak sesama pelajar. Suatu hari MENG ZI bolos sekolah dan bermain dengan anak-anak lainnya. Saat pulang ke rumah ibunya sedang menenun kain. Saat sang ibu mengetahui MENG ZI bolos sekolah, dengan sedih dan marah sang ibu mengambil gunting dan menggunting semua rangkaian benang maupun kain hasil tenunan yang mana mengagetkan MENG ZI. Sang ibu berujar sia-sianya usaha yang telah dirintis, biarlah semua jadi tidak berguna. Bila seorang anak sejak usia dini tidak tekun menuntut ilmu, setelah besar jadi manusia tidak berguna, seperti rangkaian benang yang telah disusun akhirnya putus hancur berantakan. MENG ZI mengerti maksud hati ibunya dan berkata, “Ibu jangan bersedih hati, aku berjanji akan rajin belajar. Kelak jadi orang yang berguna”. Maka MENG ZI pun belajar dengan tekun dan menerima pengajaran Nabi KONGZI melalui cucu Nabi yang bernama KONG JI alias ZI SI.

MENG ZI yang hidup pada jaman ZHAN GUO, jaman peperangan dan perebutan kekuasaan antara tujuh negeri, yaitu QI, CHU, YAN, QIN, HAN, ZHOU, dan WEI, banyak melakukan bimbingan, penegasan dan meluruskan ajaran Nabi KONG ZI. Disamping bimbingan yang langsung diberikan kepada murid-muridnya, juga menulis buku MENG ZI, yaitu buku yang terdiri atas 7 bab (masing-masing 2 bagian) terdiri atas 35377 huruf, yang merupakan karya MENG ZI dan para muridnya seperti GONG SUN CHOU dan WAN ZHANG. Ini merupakan penegasan MENG ZI dalam menjabarkan, menegakkan, serta meluruskan ajaran Nabi KONG ZI. Karena pada jamannya yang disebut Jaman ZHAN GUO, jaman peperangan dan perebutan kekuasaan antara para raja muda, dimana dalam suasana kekacauan timbul berbagai faham atau aliran yang sesat yang jauh menyimpang dari ajaran Nabi KONG ZI antara lain Aliran MO ZI dan YANG ZI.

MENG ZI Jilid VII A Ayat 26

MENG ZI berkata, “YANG ZI mengajarkan orang mengutamakan diri sendiri, biar hanya dengan mencabut sehelai rambutnya sudah dapat menguntungkan dunia, ia tidak akan mau melakukannya. MO ZI mengajarkan cinta yang menyeluruh sama, biar harus keras keras sehingga rambut di kepala semua rontok dan bulu di betis tergosok habis, asal menguntungkan dunia, akan dikerjakannya. ZI MO memegang sikap tengah, memegang sikap tengah ini nampaknya sudah mendekati kebenaran, tetapi kalau memegang sikap tengah tanpa mempertimbangkan keadaan, maka dengan yang memegang satu haluan tadi sama saja. Mengapa aku benci sikap memegang satu haluan semacam itu, tidak lain karena dapat merusak jalan suci, yaitu hanya melihat satu hal saja dan mengabaikan seratus hal yang lain”.

MENG ZI Jilid III B Ayat 9 & 10

Sejak saat itu tidak ada lagi raja yang bersifat Nabi, sehingga banyak diantara para raja muda yang berbuat sewenang-wenang. Orang-orang terpelajar banyak pula yang mengungkap-ungkap perkara yang bersifat mengacaukan. Ajaran YANG ZI dan MO ZI memenuhi dunia, sehingga kata-kata yang memenuhi dunia saat ini kalau tidak berdasar Ajaran YANG ZI tentu berdasar Ajaran MO ZI. Ajaran YANG ZI hanya mengutamakan diri sendiri, tidak mau mengakui adanya pimpinan. MO ZI mengajarkan cinta yang menyeluruh sama, tidak mengakui adanya orang tua sendiri. Yang tidak mengakui adanya orang tua sendiri dan yang tidak mengakui adanya pemimpin, sesungguhnya hanya burung atau hewan saja.

GONG MING YU berkata, “Lemari dapur istana penuh daging bergizi, kadang-kadang terdapat kuda tambun, tetapi wajah rakyat menampakkan kelaparan. Di hutan dan ladang bergelimpangan mayat-mayat yang mati kelaparan. Ini berarti menuntun binatang memakan manusia. Kalau ajaran YANG ZI dan MO ZI tidak dipadamkan, Jalan Suci KONG ZI tidak akan dapat bersemi. Kata-kata jahat itu akan membodohkan rakyat, menutupi cinta kasih dan kebenaran. Bila cinta kasih dan kebenaran tertimbun, ini seperti menutun binatang memakan manusia, bahkan mungkin manusia memakan manusia. Aku merasa khawatir akan hal ini, maka berusaha melindungi jalan suci para Nabi, melawan Ajaran YANG dan MO, serta menyingkirkan perbuatan yang tidak bermoral, agar kata-kata jahat tidak dapat berkembang. Kalau itu berkembang dan mengenai hati, niscaya akan dapat merusak segala hal, kalau berkembang dan merusak segala hal, niscaya akan merusak pemerintahan. Meskipun kelak hidup seorang Nabi, niscaya tidak akan dapat mengubah kata-kataku ini”.

Sebagai usaha menegakkan ajaran Nabi KONG ZI maka MENG ZI menulis kitab MENG ZI yaitu buku yang terdiri atas 7 bab (masing-masing 2 bagian) terdiri atas 35.377 huruf.

MENG ZI Jilid IV B ayat 22

MENG ZI berkata, “Ajaran yang diwariskan oleh seseorang yang berkedudukan tinggi dalam lima generasi sudah akan terputus. Yang diwariskan oleh seseorang yang biasa dalam lima generasi juga akan terputus. Aku sekalipun tidak dapat langsung menjadi murid KONG ZI, namun dapat menuntut ajarannya dari orang-orang lain.

Terdapat benang merah rangkaian ajaran Nabi. KONG ZI memberikan ajaran langsung kepada murid-muridnya. Salah seorang murid Nabi KONG ZI yaitu ZENG ZI meneruskan kepada cucu Nabi KONG ZI yaitu KONG JI alias ZI SI. Oleh ZI SI diteruskan kepada muridnya MENG ZI, oleh MENG ZI banyak diuraikan, penjelasan-penjelasan perihal peristiwa di jaman lampau dan mendidik murid-murid peri cinta kasih, bijaksana, seperti halnya menyelamatkan pengikut RU (KONG ZI).

MENG ZI Jilid VII B Ayat 26

MENG ZI berkata, “Orang yang lari dari Ajaran MO ZI akan kembali kepada ajaran YANG ZI, yang lari dari ajaran YANG ZI akan kembali kepada ajaran RU. kalau mereka mau kembali haruslah diterima baik-baik. Kini mereka yang mencela orang-orang yang mengikuti Ajaran YANG dan MO, mereka itu berbuat seperti mengejar babi yang lepas dan setelah kembali ke kandang masih akan mengikat kakinya lagi”.

Oleh karena kegigihan MENG ZI menegakkan ajaran Nabi KONG ZI setelah beliau meninggal dunia, tepat saat DONG ZHI (22 Desember) tahun 289 SM diberi gelar YA SHENG (Nabi kedua setelah KONG ZI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar