Selasa, 11 Januari 2011

Zi Lu Merapikan Topi Gugur di Negeri Wei


zi
lu
jie
ying
si
zai
wei
Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Zi Lu 子路, alias Zhong You 仲由, disebut pula Ji Lu 季路, adalah penduduk Daerah Bian , Negeri Lu . Lahir tahun 542 Sebelum Masehi, meninggal tahun 480 Sebelum Masehi dalam usia 62 tahun. Saat awal perjumpaan dengan Nabi Kong Zi 孔子, Nabi bertanya apa yang menjadi kesukaannya, dan Zi Lu pun menjawab sambil menunjukkan pedangnya, “Pedang panjangku ini”. Nabi bersabda, “Bila kemampuanmu yang kini itu ditambah dengan ketekunan dalam belajar, maka engkau akan menjadi orang yang hebat”. “Apa gunanya belajar untukku?”, tanya Zi Lu. “Di Gunung Selatan ada rumpun bambu yang dari sifatnya sendiri sudah lurus tanpa ada bengkokan. Bila bambu itu dipotong, digunakan sebagai anak panah, dapat menembus kulit badak. Apa gunanya belajar?”, Nabi bersabda, “Benar. Tetapi bila engkau memberinya bulu-bulu dipangkal, dan ujungnya dari baja, tidakkah akan menusuk lebih dalam?” Zi Lu pun membongkokkan diri dua kali dan berkata, “Murid akan sungguh-sungguh menerima ajaran Guru”. Maka Zi Lu yang berusia 9 tahun lebih muda dari Nabi Kong Zi pun belajar dibawah bimbingan Nabi Kong Zi.

Zi Lu bertanya cara menjadi seseorang yang sempurna. Nabi bersabda:

Harus punya kepintaran seperti Zang Wu Zhong 臧武仲
Tidaklah tamak seperti Meng Gong Chuo 孟公绰
Pemberani seperti Bian Zhuang Zi 卞庄子
Banyak keterampilan seperti Ran Qiu 冉求
Dan binalah jiwa keseniannya, maka akan sempurnalah orang itu.
(Lun Yu XIV : ayat 12)

Selanjutnya Kong Zi menekankan pentingnya belajar Enam Perkara dengan Enam Cacatnya. Nabi bersabda, “You , pernahkah engkau mendengar tentang enam perkara dengan enam cacatnya?” Zhong You menjawab, “Belum”. “Duduklah! Kuberitahu kamu.

Orang yang suka Cinta Kasih tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat bodoh.
Yang suka Kebijaksanaan tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat kalut jalan pikiran.
Yang suka sifat Dapat dipercaya tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat menyusahkan diri sendiri.
Yang suka Kejujuran tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat menyakiti hati orang lain.
Yang suka Berani tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat mengacau.
Dan yang suka sifat Keras tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat ganas”.
(Lun Yu XVII : ayat 8)

Bagaimanapun takdir Zi Lu yang mati tidak wajar telah diprediksi oleh Nabi Kong Zi. Min Zi Qian 閺子骞 berdiri disamping Nabi Kong Zi, nampak sangat ramah dan seksama, Zi Lu sangat gagah, Ran You 冉有 dan Zi Gong 子贡 Nampak bebas dan jujur. Melihat ini Nabi sangat gembira tetapi bersabda, “Kiranya Zhong You kelak tidak mendapatkan kematian yang wajar” (Lun Yu XI : ayat 13).

Raja Muda Negeri Wei bernama Wei Ling Gong 卫灵公, berpermaisuri Nan Zi 南子, Putri Negeri Song , memiliki paras cantik dan berputera Kuai Kui 蒯聩, yang setelah dewasa diangkat sebagai Putera Mahkota. Di usia lanjut, tingkah laku Wei Ling Gong dan Permaisuri Nan Zi menjadi sangat tidak terpuji. Saat itu terdapat pelayan istana yang bernama Mi Zi Xia 弥子瑕, yang begitu disayangi oleh Wei Ling Gong. Pernah suatu ketika di depan umum Mi Zi Xia memakan buah Tao (Buah Persik). Setelah sisa setengah dimasukkan ke mulut Wei Ling Gong. Ini jelas-jelas merupakan penghinaan kepada Raja Muda yang patut dihukum mati. Atas kelancangan tersebut, Wei Ling Gong tidak marah, malah memakan sisa buah persik tersebut sambil berujar, “Mi Zi Xia sungguh sangat mencintai saya. Buah Persik yang begitu enak tidak dimakan sendiri, melainkan berbagi rasa dengan saya”. Semua orang yang menyaksikan menjadi kaget dan tertawa. Tetapi Wei Ling Gong sama sekali tidak merasa malu. Mi Zi Xia pelayan istana yang amat dimanjakan oleh Wei Ling Gong semakin merajalela, bahkan perselingkuhan dengan Permaisuri Nan Zi telah menjadi rahasia umum.

Saat Wei Ling Gong memerintah 39 tahun (tahun 496 Sebelum Masehi), Putera Mahkota Kuai Kui ingin menghapus aib keluarganya. Maka diutus orang untuk membunuh Mi Zi Xia dan ibu kandungnya, Nan Zi, tetapi rencana tersebut gagal. Oleh Nan Zi hal tersebut dilaporkan kepada Wei Ling Gong, maka Kuai Kui pun melarikan diri ke Negeri Song, selanjutnya ke Negeri Jin . Wei Ling Gong lalu mengangkat adik Kuai Kui yang bernama Ji Ying 姬郢 sebagai Putera Mahkota, yang belum sempat bertahta telah meninggal dunia. Maka Ji Zhe 姬辄, cucunya (anak Kuai Kui), naik tahta pada tahun 492 Sebelum Masehi (akhir masa pemerintahan Wei Ling Gong tahun ke-43) dengan bergelar Wei Chu Gong 卫出公. Kuai Kui pun berusaha merebut tahta dengan bantuan Negeri Jin, sedangkan Ji Zhe dibantu oleh Negeri Qi, sejauh mana usaha tersebut tidak berhasil.

Pada tahun ke-12 Pemerintahan Wei Chu Gong (tahun 481 Sebelum Masehi), Menantu Raja Wei Ling Gong yang bernama Kong Yu 孔圉, yang menjabat Perdana Menteri Negeri Wei, meninggal dunia. Maka jabatan Perdana Menteri dipegang oleh anaknya yang bernama Kong Kui 孔悝. Ibu Kong Kui adalah Putri Raja Muda Wei Ling Gong, sekaligus kakak perempuan Kuai Kui. Ia mengutus pegawai yang bernama Hun Liang Fu 浑良夫 menemui Kuai Kui di pengasingan. Maka dengan menyamar, Kuai Kui beserta 2 orang Jendral, Shi Qi 石乞 dan Meng Yan 孟魇, beserta pasukan, menyusup ke rumah Kong Kui. Ketika Kong Kui pulang dari istana, maka ia pun ditawan oleh Kuai Kui, dengan dibantu oleh kakaknya (Ibunya Kong Kui), memaksa Kong Kui agar mengangkat Kuai Kui sebagai Raja Muda Negeri Wei. Di bawah ancaman, Kong Kui terpaksa menyetujuinya dan mengumpulkan semua pejabat istana untuk mengumumkan pengangkatan Kuai Kui. Zi Gao 子高 dan beberapa pejabat pun meninggalkan istana disertai oleh Wei Chu Gong alias Ji Zhe (Putra Sulung Kuai Kui). Di tengah jalan mereka berjumpa dengan Zi Lu yang baru kembali dari luar kota. Pembesar Gao Chai 高祡 alias Zi Gao berkata, “Pintu kota telah ditutup, terjadi makar. Kekuasaan tidak di tangan kita lagi. Sudah bukan urusan kita lagi”.

Zi Lu adalah Kepala Keamanan Keluarga Kong Kui. Ia tidak terima keadaan tersebut, maka ia pun mencoba masuk kota. Penjaga kota berkata, “Raja Muda Ji Zhe telah keluar kota. Untuk apa engkau masuk kota?” Zi Lu menjawab, “Saya paling benci kepada orang yang turut menikmati kejayaan dan meninggalkan orang selagi ada kesusahan”. Pada saat itu kebetulan pintu kota dibuka karena ada orang keluar, maka Zi Lu pun menerobos masuk, langsung menuju ke istana. Di bawah Panggung Kehormatan ia berteriak, “Harap segera bebaskan Tuanku Kong Kui. Kalau tidak, akan kubakar Panggung Kehormatan ini!” Zi Lu pun bersiap-siap mengambil obor akan membakar Panggung Kehormatan. Akan tetapi Zi Lu dikeroyok oleh pasukan yang dipimpin oleh Jendral Shi Qi dan Meng Yan. Zi Lu yang telah berusia lanjut (62 tahun) tentu bukan tandingan kedua Jendral yang main keroyok dengan tombak panjang, bahkan topi terlepas karena ikatan dipenggal putus. Sebelum meninggal, Zi Lu masih sempat membenarkan topi yang dipakai sambil berkata, “Seorang Susilawan meninggal, jangan sampai tidak mengenakan topi”.

Saat itu Nabi Kong Zi sedang di rumah dan bertanya kepada para murid, “Apakah Gao Chai telah kembali? Apakah Zi Lu telah meninggal?” Para murid jadi heran, “Mengapa Guru bertanya demikian?” Nabi bersabda, “Gao Chai amat bijaksana, dapat menjaga diri. Zi Lu orangnya sangat kasar dan berani, kurang menghargai hidupnya. Pasti akan menemui ajalnya”. Benar juga. Tak lama kemudian Gao Chai telah kembali dengan selamat, Sungguh sulit dijelaskan bagaimana suasana pertemuan Guru dan murid, entah suka atau duka. Tak lama kemudian, utusan dari Raja Muda Wei tiba menghadap Nabi Kong Zi sambil berujar, “Raja kami baru naik tahta, Raja sangat menghormati Guru. Oleh karena itu Raja berkenan mempersembahkan hidangan khusus”. Nabi Kong Zi menghaturkan terima kasih dan melakukan Bai , menerima hidangan tersebut, sesuai dengan tata susila. Tanpa dilihat pun Nabi sudah tahu apa isinya. Nabi Kong Zi bersabda, “Apakah hidangan ini adalah daging murid saya Zhong You?” Utusan itu menjadi kaget dan menjawab, “Benar. Bagaimana Guru dapat tahu?” Nabi pun bersabda, “Kalau bukan daging muridku, Tuanmu tidak akan berbuat demikian. Tuanmu telah ingkar dari Jalan Suci, memperlakukan manusia diluar batas perikemanusiaan. Tuhan mengutuknya tidak akan lama berkuasa”. Lalu diperintahkan murid-muridnya untuk mengubur daging Zhong You. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 480 Sebelum Masehi.

Benar juga prediksi Nabi Kong Zi. Kuai Kui yang naik tahta dengan gelar Wei Zhuang Gong 卫庄公 hanya bertahan 2 tahun yaitu 480 – 478 Sebelum Masehi. Atas sikap yang tidak kenal membalas budi kepada Negeri Jin, maka mengakibatkan kemurkaan Raja Muda Jin, maka Negeri Wei pun diserang. Rakyat Negeri Wei dan Pembesar melengserkan Wei Zhuang Gong yang melarikan diri ke Negeri Rong , sampai akhirnya terbunuh di Negeri Rong.



Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar