Selasa, 11 Januari 2011

SISTEM PENANGGALAN KHONGHUCU


Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Penanggalan Khonghucu ditemukan oleh Kaisar Kuning HUANG DI yang memerintah (2698 – 2596 SM), sebagai kaisar peletak dasar kebudayaan Tionghoa. Sistem penanggalan tersebut berdasarkan peredaran matahari maupun bulan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peredaran bumi mengelilingi matahari lamanya sekitar 365,25 hari. Satu hari adalah perputaran bumi pada porosnya sehingga terdapat perbedaan siang dan malam. Perhitungan tahun lamanya 365 hari, sedangkan kelebihan 0,25 hari per tahun digeser ke tahun berikutnya sehingga sampailah pada tahun ke-empat, sehingga terjadilah kelebihan 1 hari yang kita kenal dengan istilah tahun kabisat, yang jumlah harinya 366 hari (Bulan Februari 29 hari). Tahun kabisat dapat mudah diketahui, yaitu angka tahun habis dibagi empat.

Penanggalan Khonghucu pada mulanya dikenal dengan istilah NONG LI yang merupakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran matahari untuk penentuan tahun, sedangkan perhitungan jumlah hari per bulannya ditentukan oleh peredaran bulan mengelilingi bumi yang lamanya 29,5 hari untuk satu kali, yang mana ditandai dengan awal bulan / tilem / bulan mati dan pertengahan bulan disebut purnama. Dengan demikian selama 12 bulan akan terdapat 354 hari. Bila dibandingkan dengan jumlah hari dalam 1 tahun akan terdapat selisih 11 hari. Untuk penyesuaian, maka setiap kurun waktu 19 tahun terdapat sisipan 7 bulan ulang (RUN YUE), yang tidak mesti bulan ke berapa sebagai RUN YUE, melainkan berdasarkan urutan patokan waktu yang disebut QI  JIE. Bila dalam satu bulan terdapat patokan waktu QI tanpa patokan waktu JIE adalah bulan ulang (RUN YUE). Satu tahun terdapat 24 hari patokan waktu yang disebut ER SHI SI QI JIE yang mana bisa maju mundur 1 (satu) hari, tergantung tahun berjalan.

ER SHI SI QI JIE / 24 Patokan Waktu

XIAO
HAN

6
Januari
DA
HAN

20
Januari
LI
CHUN

2
Februari
YU
SHUI

19
Februari
JING
ZHI

6
Maret
CHUN
FEN

21
Maret
QING
MING

5
April
GU
YU

20
April
LI
XIA

6
Mei
XIAO
MAN

21
Mei
MANG
ZHONG

6
Juni
XIA
ZHI

21
Juni
XIAO
SHU

7
Juli
DA
SHU

23
Juli
LI
QIU

8
Agustus
CHU
SHU

24
Agustus
BAI
LU

8
September
QIU
HUN

23
September
HAN
LU

8
Oktober
SHUANG
XIANG

23
Oktober
LI
DONG

7
November
XIAO
XUE

22
November
DA
XUE

7
Desember
DONG
ZHI

22
Desember

Sistem Penanggalan HUANG DI mulai luas dipergunakan pada jaman Dinasti XIA (2205 – 1766 SM) sehinggga dikenal dengan istilah XIA LI. Perhitungan hari didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi yang memiliki manfaat guna mengetahui pergantian bulan, karena secara kasat mata nampak bulan gelap / awal bulan dan bulan purnama yang mana dapat memprediksi pasang surut air laut yang sangat bermanfaat bagi nelayan maupun pemburu yang perlu memperhitungkan saat-saat yang tepat guna berburu. Disamping itu, dalam perputaran bumi mengelilingi matahari dapat mengetahui pergantian musim, iklim, angin yang berhembus termasuk curah hujan dsb, yang mana amat penting bagi masyarakat guna menentukan masa awal tanam, dan memprediksi masa panen.

Runtuhnya Dinasti XIA di tangan XIA JIE, kaisar lalim yang ingkar dari Firman Tuhan di tahun 1766 SM dan digantikan oleh Kaisar CHENG TANG yang mendirikan Dinasti SHANG (1766 – 1122 SM). Saat Kaisar TAI JIA memerintah (1753 – 1720 SM), sistem penanggalan tidak mengalami perubahan yang berarti, karena yang berubah adalah saat perhitungan tahun baru yang mana pergantian tahun dimulai saat bulan NONG LI ke-X, yang mana dianggap saat yang tepat sebagai pergantian tahun. Hal tersebut tersirat dalam Kitab SHU JING / Kitab Hikayat bagian SHANG SHU atau Kitab Dinasti SHANG jilid VI ayat 3.

Dinasti SHANG (1766 – 1122 SM) berakhir di tangan ZOU WANG yang tergoda nafsu dan ingkar dari jalan suci, membuang Firman Karunia Tuhan, menyelenggarakan pemerintahan dengan semena-mena penuh dengan berbagai tindakan kejam yang mengundang pemberontakan dan perlawanan muncul dari berbagai daerah. Salah satunya adalah perjuangan ZHOU WU WANG, putra ke-2 Pangeran Barat ZHOU WEN WANG, yang masih sabar dan setia mengabdi kepada Dinasti SHANG. ZHOU WU WANG mendirikan DINASTI ZHOU (1122 – 255 SM). Saat Dinasti ZHOU, pergantian tahun diawali saat Dong ZHI (22 Desember) sebagai tahun baru, karena matahari berada di garis balik 23,5° Lintang Selatan. Selanjutnya letak matahari mulai balik ke utara, siang hari makin panjang dan malam hari makin pendek, sekalipun masih musim dingin, sampai tiba musim semi dimana matahari dalam peredaran yang makin mendekati garis Khatulistiwa.

Nabi KHONGCU yang hidup pada zaman Dinasti ZHOU telah merasakan ketidaksesuaian permulaan pergantian tahun dengan keadaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, saat Beliau menjawab pertanyaan salah seorang murid-Nya, GAN YAN yang bertanya bagaimana mengatur pemerintahan, Nabi bersabda, “Pakailah penanggalan Dinasti XIA” (Sabda Suci jilid XV ayat 11).

Setelah kekuasaan Dinasti Zhou melemah dan terjadi perpecahan kekuasaan, Raja Muda saling berebut untuk memperoleh kekuasaan dengan perperangan yang akhirnya dimenangkan oleh QIN SHI HUANG yang mendirikan Dinasti QIN (221 – 206 SM). Setelah Dinasti QIN runtuh berdirilah Dinasti HAN (206 SM – 220 Masehi). Pada saat pemerintahan Kaisar HAN WU DI (140 SM – 86 SM), yaitu tahun 136 SM, Agama Khonghucu ditetapkan sebagai Agama Negara Dinasti HAN, dan pada tahun 104 SM, Penanggalan XIA LI ditetapkan sebagai Penanggalan Resmi Negara, yang mana atas dasar Sabda Nabi Khongcu. Sejak saat itu XIA LI juga dikenal dengan sebutan KONG ZI LI. Karena sebagai penghormatan kepada Nabi KHONGCU, tahun kelahiran Beliau dijadikan tahun pertama (551 SM) dari KONG ZI LI. Dengan demikian saat ini bagi kita yang ingin mengetahui tahun KONG ZI LI adalah sangat mudah yaitu dengan menambahkan angka tahun dengan angka 551. Disamping itu dalam catatan sejarah atau prasasti seringkali tertulis angka tahun berdasarkan kaisar naik tahta, sehingga walau terdapat berbagai cara penulisan angka tahun, sistem penanggalan tidak berubah. Bahkan di jaman YUAN (1279 – 1368) yang dipimpin suku Mongolia ataupun Dinasti QING (1644 – 1911) dipimpin suku Mancuria. Sistem penanggalan tidak berubah hingga Dinasti QING runtuh, dan berdirilah Republik Tiongkok oleh dr. SUN ZHONG SHAN. Pada tahun 1912 resmi menggunakan Penanggalan Masehi sebagai penaggalan resmi yang bertujuan untuk penyesuaian dengan pergaulan dunia internasional. Penanggalan Masehi disebut YANG LI, sistem penanggalan yang berpedoman pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau SOLAR SYSTEM, sedangkan XIA LI atau NONG LI masih tetap dipakai dengan sebutan YIN LI yang sering disalahartikan sebagai sistim penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan atau LUNAR SYSTEM belaka. Sesungguhnya IMLEK memiliki hubungan yang sangat erat bagi umat Khonghucu pada khususnya dan etnis Tionghoa pada umumnya, dimana terdapat petunjuk-petunjuk tentang hari baik, maupun hari pantangan. Sebagai contoh YUE JI merupakan pantangan yaitu hari ke-5, 14, dan 23 tiap bulan. Pada hari tersebut biasanya orang menghindar untuk melaksanakan kegiatan atau peristiwa penting bagi keluarganya, seperti perkawinan, buka usaha dll. Disamping angka tahun juga terdapat nama yang diambil dari urutan TIAN GAN, yaitu:
JIA, YI BING, DING, WU, JI GENG, XIN, REN, GUI
maupun DI ZHI, yaitu:
ZI, CHOU, YIN MAO, CHEN, SI, WU WEI, SHEN, YOU, XU, HAI

Contoh tahun        2556         YI    YOU  NIAN
                            2557      BING   XU    NIAN
                            2558      DING  HAI    NIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar